Indonesia memiliki banyak permainan tradisional yang tersebar di seluruh penjuru daerah. Salah satunya adalah klingsingan. Permainan ini jarang dimainkan saat ini karena tergeser dengan permainan modern. Untuk itu, yuk mengenal klingsian dan manfaatnya untuk anak.
Mengenal Klingsian
Klingsian atau yang disebut dengan adu klingsi merupakan permainan tradisional di Indonesia. Asal usul permainan ini sendiri sebenarnya belum diketahui dengan pasti, namun yang jelas adu klingsi ini sempat pernah populer pada tahun 1970 hingga 1980-an di Indonesia.
Untuk main klingsian ini pun cukup mudah. Siapkan klingsi atau biji asam jawa dan asah hingga tersisa setengah atau sampai terlihat bagian dalam klingsi tersebut. Setelahnya, klingsi akan ditempelkan ke pecahan kaca atau keramik dengan berbagai cara selain menggunakan lem. Pemain dengan klingsi yang bertahan paling lama adalah pemenangnya.
Manfaat Klingsian
- Belajar Menyusun Strategi
Salah satu manfaat klingsian untuk anak adalah mampu melatih otak untuk menyusun strategi. Saat bermain klingsian, anak akan berpikir keras bahan apa yang harus digunakan agar biji klingsi tidak cepat jatuh. Hal inilah yang akan memancing anak untuk menyusun strategi sendiri.
- Belajar Bersosialisasi
Karena permainan ini kurang seru untuk dimainkan secara individu, anak akan berusaha mencari teman sebayanya untuk memainkan klingsian. Dengan bertemu teman-teman sebayanya, anak akan belajar untuk bersosialisasi dengan sesama melalui permainan klingsian.
Nah, itulah penjelasan singkat dan manfaat main klingsian untuk anak. Agar permainan ini tidak dilupakan, permainan ini harus dikenalkan pada generasi baru agar tetap lestari dan tidak punah.