Skip to content

Mengenal Security Controls dan Pentingnya Implementasi pada Bisnis

Keamanan data sangat penting bagi bisnis apapun, terutama karena semakin banyak informasi sensitif yang disimpan secara digital. Oleh karena itu, pengelolaan keamanan data menjadi fokus utama bagi banyak organisasi.

Salah satu cara yang digunakan untuk memastikan keamanan data adalah melalui penggunaan security controls.

Security controls adalah segala jenis tindakan, kebijakan, atau perangkat yang diterapkan oleh organisasi untuk melindungi keamanan data.

Ada tiga jenis kontrol keamanan utama yang meliputi teknis, fisik, dan administratif. Kontrol teknis meliputi perangkat lunak dan perangkat keras untuk melindungi data, sedangkan kontrol fisik meliputi perangkat yang melindungi data secara fisik.

Sedangkan kontrol administratif meliputi kebijakan dan prosedur yang memastikan bahwa data diorganisasi dan dilindungi dengan benar.

Setiap bisnis harus memperhatikan keamanan data mereka, dan security controls menjadi kunci utama dalam menjaga data tetap aman.

Dengan adanya security controls, bisnis dapat melindungi diri dari ancaman yang datang dari dalam dan luar organisasi. Jika bisnis tidak memperhatikan keamanan data mereka, maka hal itu bisa menyebabkan kerugian besar bagi bisnis tersebut.

Jenis-jenis Security Controls

Setelah memahami apa itu security controls dan mengapa penting untuk bisnis, ada tiga jenis security controls yang perlu dipahami, yaitu administrative controls, physical controls, dan technical controls.

A. Administrative Controls

Administrative controls adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat oleh organisasi untuk mengatur perilaku dan aktivitas pengguna sistem informasi. Contoh dari administrative controls adalah:

  • Kebijakan keamanan informasi: Setiap organisasi harus memiliki kebijakan keamanan informasi yang jelas dan dapat diikuti oleh semua pengguna sistem informasi.
  • Pelatihan dan Kesadaran: Organisasi harus memberikan pelatihan keamanan informasi kepada pengguna sistem informasi dan membuat mereka sadar akan pentingnya keamanan informasi.
  • Manajemen Akses: Administrasi harus mengontrol akses ke sistem informasi agar hanya pengguna yang berwenang yang dapat mengakses informasi penting.
  • Manajemen risiko: Organisasi harus memiliki strategi manajemen risiko untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengurangi risiko yang muncul pada sistem informasi.

B. Physical Controls

Physical controls adalah sistem pengamanan yang dirancang untuk melindungi aset fisik organisasi dan penggunaannya. Contoh dari physical controls adalah:

  • Keamanan bangunan: Organisasi harus mengatur keamanan fisik bangunan dengan menginstal sistem pengamanan seperti kamera CCTV, pengunci pintu, dan jendela yang kuat.
  • Keamanan Area Kerja: Organisasi harus mengatur keamanan di area kerja dengan memberikan akses hanya kepada pegawai yang berwenang dan memperketat keamanan ruang server atau ruangan yang menyimpan data penting.
  • Keamanan Fisik Perangkat: Organisasi harus memastikan bahwa perangkat fisik seperti laptop, komputer, dan server disimpan dalam lingkungan yang aman dan terkunci saat tidak digunakan.

C. Technical Controls

 

Technical controls adalah keamanan yang diterapkan dalam perangkat keras atau perangkat lunak yang digunakan oleh organisasi. Contoh dari technical controls adalah:

  • Firewall: Firewall digunakan untuk memantau dan mengontrol lalu lintas jaringan dan melindungi jaringan dari serangan luar.
  • Enkripsi: Organisasi harus menggunakan teknologi enkripsi untuk mengamankan data yang disimpan dan dikirimkan melalui jaringan.
  • Antivirus: Antivirus digunakan untuk melindungi sistem informasi dari virus dan malware yang dapat merusak sistem.

Melalui tiga jenis security controls di atas, organisasi dapat menciptakan lapisan keamanan yang kuat untuk melindungi sistem informasi dari berbagai ancaman keamanan.

Implementasi Security Controls

Implementasi Security Controls merupakan suatu proses dimana organisasi harus memilih dan menerapkan langkah-langkah keamanan yang tepat untuk melindungi sistem, data, dan aset organisasi dari berbagai risiko keamanan.

Proses implementasi Security Controls terdiri dari tiga tahapan utama, yaitu identifikasi risiko, pemilihan Security Controls yang tepat, dan implementasi dan pengujian Security Controls.

A. Identifikasi Risiko

Identifikasi risiko adalah proses untuk mengidentifikasi segala jenis ancaman dan risiko yang mungkin terjadi pada sistem dan aset organisasi. Langkah pertama dalam identifikasi risiko adalah melakukan analisis risiko dengan mempertimbangkan nilai aset dan potensi kerugian akibat serangan keamanan.

Analisis risiko harus melibatkan berbagai departemen dalam organisasi, termasuk departemen TI, keamanan, dan manajemen bisnis.

B. Pemilihan Security Controls yang Tepat

Setelah risiko telah diidentifikasi, organisasi harus memilih Security Controls yang tepat untuk melindungi sistem dan aset mereka dari risiko keamanan yang telah diidentifikasi.

Pemilihan Security Controls harus didasarkan pada analisis risiko dan harus mempertimbangkan jenis serangan yang mungkin terjadi pada sistem dan aset organisasi.

Security Controls dapat dibagi menjadi tiga kategori utama: administrative controls, physical controls, dan technical controls.

Administrative controls mencakup kebijakan dan prosedur yang diterapkan oleh organisasi untuk mengatur perilaku pengguna dan memastikan bahwa akses ke sistem dan data dibatasi hanya untuk pengguna yang berwenang.

Physical controls mencakup perlindungan fisik terhadap akses ke data dan sistem organisasi. Sedangkan, technical controls mencakup teknologi dan sistem yang digunakan untuk melindungi sistem dan aset organisasi.

C. Implementasi dan Pengujian Security Controls

Setelah Security Controls yang tepat telah dipilih, organisasi harus menerapkannya dan menguji efektivitasnya. Implementasi Security Controls harus dilakukan secara hati-hati dan dipastikan bahwa setiap langkahnya sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

Pengujian efektivitas Security Controls adalah langkah penting dalam memastikan bahwa sistem dan aset organisasi terlindungi dari risiko keamanan yang telah diidentifikasi.

Pengujian efektivitas Security Controls harus dilakukan secara teratur dan harus mencakup tes penetrasi, pengujian keamanan jaringan, dan pengujian aplikasi.

Setiap kelemahan yang ditemukan dalam Security Controls harus segera diperbaiki untuk memastikan bahwa sistem dan aset organisasi tetap aman dan terlindungi.

Kesimpulan

Dalam dunia bisnis yang semakin berkembang pesat, penggunaan teknologi dan informasi menjadi semakin penting. Namun, hal ini juga membuka celah bagi para pelaku kejahatan untuk melakukan serangan terhadap data dan informasi bisnis.

Oleh karena itu, penggunaan security controls sangatlah penting bagi bisnis untuk melindungi data dan informasi mereka dari serangan yang tidak diinginkan.

Dalam mengimplementasikan security controls pada bisnis, langkah pertama yang harus dilakukan adalah identifikasi risiko. Setelah itu, bisnis dapat memilih jenis security controls yang tepat untuk mengatasi risiko tersebut.

Implementasi dan pengujian security controls juga perlu dilakukan secara terus menerus untuk memastikan bahwa sistem keamanan tetap berjalan optimal.

Adapun beberapa saran untuk mengimplementasikan security controls dengan efektif adalah dengan melakukan pelatihan kepada karyawan mengenai pentingnya keamanan informasi dan cara menggunakannya dengan aman, serta melakukan evaluasi dan pembaruan sistem secara teratur.

Dengan demikian, bisnis dapat mengurangi risiko terjadinya serangan cyber dan melindungi data serta informasi mereka dengan lebih baik.